.jpg)
Foto Mikroskop Virus Influenza (Google Image)
Virus flu ini sangat familiar karena tiap tahun pasti menginfeksi kita ketika kondisi tubuh kurang fit, sebenarnya virus ini gak nyerang manusia saja tapi hewan seperti flu burung dan flu babi. Panjang dan rumit sih prosesnya kalau dijelasin, tapi simpelnya hal itu terjadi karena virus flu bisa beradaptasi dengan baik terhadap berbagai macam perubahan lingkungan.
Hal itu memicu inang virus flu tidak hanya manusia melainkan juga hewan, fenomena tersebut dinamakan adaptasi inang. Batuk itu sebenarnya tidak hanya disebabkan serangan virus, bakteri, atau agen infeksi lainnya, tetapi adalah sebuah mekanisme normal tubuh membersihkan saluran pernafasan.
Pada saluran pernafasan terdapat mucus yang dihasilkan oleh sel epitel dan sel ini memiliki silia yang bergerak mirip seperti orang nyapu lantai rumah dengan sapu.
Nah jika terjadi infeksi virus flu pada epitel itu bisa memicu produksi mucus yang berlebih dan mucus bergerak di tenggorokan kemudian memicu sensasi gatal. Pergerakan mucus itu memicu respon sinyal ke otak untuk menarik udara ke paru-paru hingga epigoltis dalam kondisi menutup dan terjadi kontraksi otot diafragma, dada dan perut.
Udara gak bisa keluar dan tekanan menumpuk di saluran pernafasan kita, hal itu menyebabkan penutup tenggorokan menghentak dan menghasilkan BATUK.
Itulah jawaban dari mengapa kita bisa batu ketika terinfeksi virus influenza. Semoga bermanfaat!
Tanya-tanya? DM ke IG @violthebiologist
Penulis
Viol Dhea Kharisma, S.Si., M.Si
(Content Creator & Peneliti Biologi)
Follow Instagram @violthebiologist
Follow Facebook Viol The Biologist
Follow TikTok @violthebiologist
Bahan Bacaan:
Ozawa M, Kawaoka Y. Cross talk between animal and human influenza viruses. Annu Rev Anim Biosci. 2013 Jan;1:21-42.
Sun X, Belser JA, Maines TR. Adaptation of H9N2 Influenza Viruses to Mammalian Hosts: A Review of Molecular Markers. Viruses. 2020 May 14;12(5):541.
https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/that-nagging-coug
Posting Komentar