vfVhymenUzKJZBtuc4xcn47AG410gaBoiC4BEUGo
Bookmark

Prinsip Dasar Bioteknologi Konvensional

Ilustrasi Pengaplikasian Bioteknologi

Gambar 1. Ilustrasi Pengaplikasian Bioteknologi (Sumber: Sachi Shiksha)

Bioteknologi konvensional mencakup berbagai teknik yang digunakan untuk melakukan manipulasi organisme hidup atau bahan genetik mereka melalu cara yang tidak menggunakan sebuah teknologi DNA rekombinan atau manipulasi genetik yang canggih. Berikut merupakan prinsip dasar bioteknologi konvensional:

1. Seleksi Alami dan Pemuliaan Tradisional

Pemilihan dan pemuliaan tanaman dan hewan berdasarkan sifat-sifat yang diinginkan secara alami tanpa intervensi langsung pada tingkat molekuler. Metode ini telah digunakan selama ribuan tahun untuk meningkatkan sifat-sifat tanaman dan hewan.

2. Persilangan Pada Tanaman dan Hewan

Persilangan tanaman atau hewan dengan menggabungkan sifat-sifat yang diinginkan untuk memperoleh sebuah keturunan dengan karakteristik atau sifat yang diharapkan. Proses ini dilakukan secara alami atau dengan bantuan manusia untuk meningkatkan hasil pertanian atau kualitas sumber daya hayati.

3. Proses Fermentasi

Menggunakan mikroorganisme (seperti bakteri atau ragi) untuk menghasilkan atau mengubah produk dengan memanipulasi kondisi lingkungan mereka. Contoh penerapan atau aplikasi proses fermentasi termasuk pembuatan bir, keju, atau produksi asam laktat.

4. Pemuliaan Selektif

Pemuliaan tanaman atau hewan dengan memilih individu yang memiliki sifat-sifat yang diinginkan dan mengizinkannya berkembang biak. Tujuan pemuliaan selektif adalah memperoleh keturunan dengan sifat-sifat yang diinginkan.

5. Pemuliaan Tanaman untuk Ketahanan Terhadap Hama dan Penyakit

Pengembangan varietas tanaman yang lebih tahan terhadap serangan hama atau penyakit tanpa memanfaatkan manipulasi genetik secara langsung. Pendekatan ini melibatkan persilangan dan seleksi genotip yang lebih tahan.

6. Penyisipan Tanaman

Penggunaan teknik kimia atau fisika untuk memasukkan bahan genetik atau senyawa kimia ke dalam tanaman tanpa memanipulasi genetika secara langsung. Contoh termasuk penggunaan zat mutagenik atau teknik penyisipan tanaman tradisional.

7. Kultur Jaringan

Memanfaatkan teknik kultur jaringan untuk menghasilkan tanaman baru dari sel atau jaringan tanaman yang sudah ada. Ini dapat digunakan untuk menghasilkan tanaman dengan sifat-sifat khusus atau menduplikasi tanaman yang memiliki karakteristik tertentu.

Meskipun prinsip-prinsip di atas lebih tradisional dan kurang canggih dibandingkan dengan teknologi DNA rekombinan, namun tetap memberikan kontribusi penting dalam pengembangan varietas tanaman dan hewan yang lebih baik serta produksi bahan pangan dan industri.

Itulah informasi mengenai prinsip dasar Bioteknologi Konvesional. Semoga bermanfaat!

Tanya-tanya? DM ke IG @violthebiologist

Penulis

Viol Dhea Kharisma

Viol Dhea Kharisma, S.Si., M.Si

(Content Creator & Peneliti Biologi)

Follow Instagram @violthebiologist

Follow Facebook Viol The Biologist

Follow TikTok @violthebiologist

Posting Komentar

Posting Komentar